MARI KEMBALI KE-ZAMAN TENGAH
A. Zaman Katakomba
1. Seni Bangunan.
Ketika
mulai meluasnya pengaruh agama Nasrani, Kerajaan Romawi sedang berada dipuncak
kekuasaannya. Ajaran Agama Nasrani adalah sebagai penghalang besar terhadap
perkembangan pandangan hidup pemeluk kepercayaan politeis. Yakni menyembah
berbagai dewa seperti juga Bangsa Yunani.
Dalam
keadaan yang masih goncang ini, kaum Nasrani belum dapat memikirkan pembangunan
greja-greja.
Kaum
Nasrani berkumpul di rumah-rumah orang bangsawan dan melakukan ibadat bersama
disitu. Beberapa orang nasrani yang terkemuka menyarankan supaya ibadat atau
kotbah-kotbah diadakan didalam ruangan kuburan sanak familinya yang berada di
bawah tanah. Sehingga di bawah kota roma saja jumlah panjang seluruh liang ini
lebih dari 800 Km, kadang bersusun lima tingkat. Liang-liang atau
trowongan-trowongan inilah yang dinamakan katakomba .
Cara
pembuatan katakomba itu di mana-mana sama saja pada dinding liang atau
terowongan.
Cryptae-cryptae tidak begitu dalam dari permukaan
bumi diberi jalan udara dan mendapat juga cahaya matahari. Untuk penerangan
orang Nasrani dipergunakan lampu-lampu minyak dari tembikar. Terowongan ini
digunakan sebagai tempat persembunyian dan beribadat.
2. Seni patung
Di dalam cryptae untuk orang-orang
terkemuka, diletakan sarcophagus terbuat dari batu
pualam. Pada dinding cryptae dibuat patung-patung yang menggambarkan kisah
agama Nasrani. Beberapa patung ini masih ditemukan. Bentuk-bentuk pematungan
masih memakai gaya patung Romawi. Sebab, meskipun orang Nasrani membawakan
ajaran serta pandangan hidup baru, mereka belum membawakan pengaruh baru dalam
pengkaryaan seni.
3. Seni lukis.
Sesuatu yang tak kalah pentingnya
dengan liang-liang katakomba dan ruang-ruang ibadat ialah tulisan-tulisan pada
kuburan-kuburan dan kisah-kisah yang dilukiskan pada dinding dan langit-langit.
Tulisan-tulisan merupakan ucapan-ucapan hormat dan cinta kasih kepada yang
meninggal. Semua lukisan merupakan hiburan dan pendorong bagi yang hidup.
Karya seni lukis Nasrani kuno ini
tampaknya memang masih sangat dipengaruhi seni lukis Romawi. Maka tidak jarang
lukisan Nabi Isa yang terdapat dalam katakomba dibuat seperti Orpheus yang
dengan nyanyiannya menjinakan binatang buas. Makhluk dalam kisah Andromeda
dilukiskan sebagai ikan paus dalam hikayat yonas, peti kepunyaan Danae sebagai
kapal Nabi Nuh.
Disamping itu muncul juga
gambar-gambar motif Nasrani asli yang mumi. Lambang-lambang ini dipilih
demikian rupa sehingga oleh orang-orang Nasrani yang percaya dan beriman dapat
dipahami,seperti pelepah pohon zaitun,pelepah pohon palam, perahu, jangkar,
pohon anggur, ikan, anak domba, burung dara, huruf dan monogram.
Jika kepercayaan Romawi dalam
menanggaqpi suatu benda hanya lahiriahnya saja, tidak memberikan arti rohaniah,
maka kaum Nasrani sebaliknya.
Lukisan-lukisan didalam katakomba
bukanlah dimaksudkan sebagai lukisan yang menggambarkan keadaan sehari-hari,
melainkan selalu membawakan pengertian keagamaan.
- ZAMAN BASILIKA
Kaisar Konstanti memberikan kebebasan
kepada kaum Nasrani untuk menjalankan siar Agamanya. Dan dalam tahun 380 Kaisar
Theodosius mengeluarkan pengumuman bahwa agama Nasrani telah dijadikan agama
Negara.
Kaisar
konstantin sendiri memulai dengan membangun gereja-gereja. Yang paling dulu
ialah Santo Petrus di Roma. Bangunan-bangunan orang Romawi masih tetap dipakai,
karena kaum nasrani sendiri belum mempunyai tempat yang berbentuk gereja-gereja
sendiri seperti sekarang ini. Kesenian Nasrani dewasa itu dinamakan zaman
Basilika.
Tiang-tiang dan
kapital-kapital merupakan bentuk-bentuk hasil karya seni klasik, yakni gaya
Lonia-Romawi dengan gaya Korintia-Romawi.
Orang Gotia
peradabannya masih rendah,tetapi amat mengagumi bangunan-bangunan orang Romawi
dan Bazantium. Kedua gereja Apollinaris dibangun semasa raja Theodorik
berkuasa. Sebagian besar adalah peniruan Basilika Nasrani Kuno.
1.
Seni lukis
Di bidang seni
lukis, lukisan-lukisan dinding merupakan teknik mozaik yang oleh bangsa Romawi
dan Zaman berhala sudah dikerjakan pada lantai-lantai istana. Seniman-seniman
Nasrani lebih pandai dalam mengatur warna dan lebih dapat memberi efek
berkilau-kilau dengan mempergunakan kepingan-kepingan pualam berwarna atau
beling-beling yang bercat perada. Seni mosaik Nasrani kuno sama dengan karya orang Romawi, sama dalam
kebebasan komposisi, efek warna, dan cahaya serta bayangan, dan sebagainya.
Contoh-contoh yang indah adalah mozaik di makam Galla Placidia di Ravenna.
- BIZANTIUM ( ROMAWI TIMUR )
1.
Seni Bangunan
Kaisar
Konstantin memindahkan tempat kediamannya ke Bizantium. Agar dia dapat lebih
tenang memikirkan berbagai persoalan, menurut hematnya Bizantium lebih baik
dari pada Roma. Oleh karena
kepindahannya ini nama Bizantium diganti dengan Konstantinepei. Semua bentuk
bangunan di kota Roma ditirunya. Maka merekapun mendapat pula gaya dan cara
sendiri dalam seni bangunannya.
Yang menjadi
persoalan besar ialah , bagaimana mengkombinasikan bentuk gereja yang memanjang
dengan kubah yang bulat. Hasil besar dari seni bangunan mereka ialah Aya Sophia
baru yang dibangun dalam masa pemerintahan Kaisar Justinianus (527-565).
2.
Seni Patung
Hasil karya
pematungan yang berharga tidak dijumpai lagi sejak pendudukan orang Turki. Dari
sisa-sisa yang amat sedikit tertinggal, ternyata dapat dilihat bahwa orang
Bizantium di dalam seni tampak kasar. Pada kapital-kapital, juga relief bentuk
tumbuh-tumbuhan dibuat demikian kasar.
Penggayaan yang
kasar memberikan efek serta kesan monumental pada motif-motif dan menjadi
karakter di Zaman Bisantium ini.
3.
Seni Lukis
Keping-keping
(panel) kecil terbuat dari papan atau tembaga yang dilukis, disebut icon. Banyak dijumpai. Sebagai ciri
khusus, tampak kekasaran dalam gaya. Ciri-ciri ini terdapat juga pada
karya-karya gambar cat kaca dan mozaik-mozaik. Mozaik-mozaik di Aya Sophia oleh
orang Turki telah dilabur, yang tadinya adalah hasil kesenian yang amat tinggi.
Setelah Kaisar
Theodoran meninggal, Kaisar Justinianus memerintahkan menyelesaikan
gereja-gereja yang terbengkalai di Revenna. Kemudian disuruhnya pula membuat
mozaik yang menggambarkan baginda dengan permaisuri diiringi seisi istana. Jadi
cara yang kasar dan kaku ini adalah ciri khas seni Bizantium yang berkesan
dekoratif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar