PERKEMBANGAN ANAK
Manusia terdiri
dari dua hal, yakni psikis (ruhani) dan fisik (jasmani). Psikis yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan kejiwaan, contohnya adalah berfikir, emosi, rasa,
keinginan, keimanan, penolakan, kegelisahan, kesepian, dan sebagainya.
sedangkan fisik yaitu hal-hal yang berkaitan dengan keragaan, contohnya adalah
anatomi tubuh, kondisi tubuh, pelatihan jasmani, kelainan tubuh, penyakit,
perkembangan jasmani, ciri-ciri jasmani, karakteristik seks, dan masih banyak
yang lainnya.
Dua hal inilah yang
harus terus diasah secara bersamaan oleh manusia agar menjadi manusia yang
lengkap. Tidak hanya salah satu yang dikembangkan, karena dua hal inilah yang
akan mempengaruhi perilaku seseorang. Dalam berperilaku seseorang juga didasari
dengan pengetahuan tentang psikologi. Berbagai jenis psikologi yang ada,
diantaranya adalah:
ü Psikologi
Anak
ü Psikologi
Perkembang
ü Psikologi
Sosial
ü Psikologi
Industri
ü Psikologi
Terapan
ü Psikologi
Olah raga
ü Psikologi
Agama
ü Psikologi
Seni, dsb.
Manusia tak lepas
dari perkembangan dan pertumbuhan dalan proses kehidupannya. Dimana pada diri
manusia selalu terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan tersebut walau
setiap individu berbeda-beda, ada yang cepat dan juga ada yang lamban dalam
perubahannya.
Menurut F.J.Monks,
dkk., (2001), pengertian perkembangan menunjuk pada “ suatu proses ke arah yang
lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan
menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar
kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang
kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi
yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakan, dan belajar.”
Perkembangan
menghasilkan bentuk-bentuk dan ciri-ciri kemampuan baru yang berlangsung dari
tahap aktivitas yang sederhana ke tahap yang lebih tinggi. Perkembangan itu
bergerak secara berangsur-angsur tetapi pasti, dimulai dari masa pembuahan dan
berakhir dengan kematian.
Dalam konsep
perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sendiri
sebenarnya merupakan sebuah istilah yang lazim di gunakan dalam biologi,
sehingga pengertiannya lebih bersifat biologis. C.P.Chaplin (2002), mengartikan
pertumbuhan sebagai: satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran
dari bagian-bagian tubuh atau dari organism sebagai suatu keseluruhan.
Pertumbuhan fisik bersifat meningkat, menetap, dan kemudian mengalami
kemunduran sejalan dengan bertambahnya usia. Ini berarti bahwa pertumbuhan
fisik ada puncaknya.
Istilah
“pertumbuhan” lebih cenderung menunjuk pada kemajuan fisik atau pertumbuhan
tubuh yang melaju sampai pada suatu titik optimum dan kemudian menurun menuju
pada keruntuhannya. Sedangkan istilah “perkembangan” lebih menunjuk pada
kemajuan mental atau perkembangan rohani yang melaju terus sampai akhir hayat.
Perkembangan rohani tidak terhambat walaupun keadaan jasmani sudah sampai pada
puncak pertumbuhannya.
Perkembangan dan
pertumbuhan tentu sangat berbeda. Kalau perkembangan bersifat psikis yaitu berkaitan
dengan kepribadian atau kejiwaan, perkembangan sukar untuk dilihat dan diukur.
Sedangkan pertumbuhan adalah bersifat fisik yaitu berkaitan dengan usia atau
keragaan, pertumbuhan mudah untuk dilihat dan juga dapat diukur. Perkembangan
dan pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Ø Ciri-ciri
perkembangan yaitu:
Perkembangan selalu
melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti
perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
Perkembangan
memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi
dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian
distal.
Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
Perkembangan setiap
individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
Perkembangan dapat
menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan perkembangan
harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
Ø Ciri-ciri
pertumbuhan yaitu:
Dalam pertumbuhan
akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti
berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan
lain- lain.
Dalam pertumbuhan
dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau
organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
Pada pertumbuhan
dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa
pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks-refleks tertentu.
Dalam pertumbuhan
terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti
adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
Bermaca-macam jenis
atau cara pertumbuhan anak dalam mengenal atau mengetahui tentang sesuatu,
tergantung pertumbuhan dan perkembangan, dan juga usia anak itu sendiri. Salah
satu contohnya adalah pada anak usia 2,5 tahun, dimana pada usia tersebut anak
masih dalam masa oral. Yaitu segala sesuatu yang ad didepannya atau
sesuatu yang di pegangnya akan dimaksukkan ke dalam mulutnya. Hal ini wajar
terjadi karena kepuasan anak-anak pada masa itu adalah makan. Jadi segala
sesuatu yang di pegangnya akan selalu berusaha untuk dimasukkan ke dalam
mulutnya.
Perkembangan
kegiatan seni rupa (khususnya pada bidang menggambar) pada anak-anak prasekolah
atau TK (Taman Kana-kanak) sampai SMA (Sekolah Menengah Atas), yaitu rentan
usia kurang lebih mulai dari 4,5 tahun sampai dengan 17 tahun. Perkembangan
kegiatan kesenirupaan dapat dilihat dengan cara mengetahui:
- Pengetahuan
umum tentang kesenirupaan
- Dasar
kegiatan pengajaran di sekolah
- Dasar
kegiatan pembimbingan di sanggar atau di rumah
- Dasar
evaluasi kegiatan seni rupa – terutama menggambar: (penilaiaan hasil karya
siswa opleh guru; juri lomba; penentuan kebijakan lomba; perencanaan kurikulum
kegiatan seni rupa; dll)
Sedangkan untuk
meningkatkan perkembangan siswa dalam pemahamannya tentang pembelajaran
(khususnya kegiatan seni rupa) seorang pendidik atau guru harus memahami
beberapa hal dibawah ini, yaitu:
o Guru
atau pendidik harus memahami tentang perilaku siswa
o Guru
atau pendidik harus memahami tentang cara menyikapi permasalahan siswa
o Guru
atau pendidik harus memahami tentang cara membimbing kegiatan siswa
o Guru
atau pendidik harus memahami tentang kecenderungan perilaku siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar