PRINSIP
PENDIDIKAN MENURUT KI HAJAR DEWANTARA
Ki
Hajar Dewantara terkenal dengan motonya yang berbunyi “Ing Ngarso Sing
Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani” yang artinya jika
seorang pendidik berada di depan, ia menjadi teladan bagi peserta didiknya.
Jika ia berada di tengah, maka ia sebagai penyemangat dan penggagas bagi para
peserta didiknya untuk berkarya. Dan jika ia berada di belakang, ia sebagai
pendorang dan motivator bagi para peserta didiknya agar berani berjalan di
depan dan sanggup bertanggung jawab dengan apa yang diperbuat.
Dalam
konsep barat moto dari Ki Hajar Dewantara ini di kenal dengan konsep
konstruktivisme. Di Indonesia moto ini diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantara yang
mementingkan atau menitikberatkan pada kebudayaan yang dimiliki Indonesia.
Konsep
pendidikan yang seperti ini disebut sebagai konsep pendidikan taman siswa, yang
di mana di dalamnya dikenal sistem among. Pada konsep taman siswa
ini dikenal dengan prinsip manusia merdeka, yaitu manusia yang merdeka fisik
maupun psikisnya. Namun semua kemerdekaan itu tetap dibatasi oleh tertib
damainya kehidupan bersama (kebebasan, toleransi, kebersamaan, demokrasi, tanggung
jawab, dan disiplin).
Ü Guru yang efektif dalam konsep Ki Hajar
Dewantar
a. Memiliki
keunggulan dalam mengajar (fasilitator)
b. Memiliki
hubungan yang baik dan bagus (relasi-komunikasi) dengan peserta didik,
komunitas sekolah, dan komunitas pendukung sekolah (stoke holder)
c. Memiliki
administrasi yang baik dan bagus
Ü Kompetensi dasar
guru
a. Kompetensi
guru dalam konsep Ki Hajar Dewantara
1. Paedagogik
2. Kepribadian
3. Sosial
4. Profesional
b. Sepuluh
kompetensi guru dalam P3G Depdikbud tahun 1980, yaitu:
1. Menguasai
bahan ajar
2. Mengelola
program belajar mengajar
3. Mengelola
kelas
4. Menggunakan
media dan sumber belajar
5. Menguasai
landasan kependidikan
6. Mengelola
interaksi belajar mengajar
7. Memiliki
prestasi belajr siswa
8. Mengenal
fungsi dan program pelayana BP/BK
9. Mengenal dan
ikut menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip penelitian
pendidikan dan menafsirkannya untuk pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar